Media Dakwah Sekretariat: Jl. Veteran Rt 04 Kel.Bagan
Pete.Jambi Edisi 1 .22 Maret 2013 oleh Pondok
As-syifa
Assalamu’alaikum.wr.wb
Ibu, Ayah… Aku Ingin
Meraih Surga
Alhamdulilllah wa shalaatu wa salaamu ‘ala Rosulillah wa
‘ala alihi wa shohbihi ajma’in. Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
« رَغِمَ أَنْفُهُ ثُمَّ رَغِمَ
أَنْفُهُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُهُ ». قِيلَ مَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « مَنْ
أَدْرَكَ وَالِدَيْهِ عِنْدَ الْكِبَرِ أَحَدَهُمَا أَوْ كِلَيْهِمَا ثُمَّ لَمْ
يَدْخُلِ الْجَنَّةَ » “Sungguh terhina, sungguh
terhina, sungguh terhina.” Ada yang bertanya, “Siapa, wahai Rasulullah?”
Beliau bersabda, ”(Sungguh hina) seorang yang mendapati kedua orang tuanya
yang masih hidup atau salah satu dari keduanya ketika mereka telah tua, namun
justru ia tidak masuk surga.” (HR. Muslim)
Berbakti pada Orang Tua adalah Perintah Allah
Allah Ta’ala
berfirman, “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah
selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan
sebaik-baiknya.” (QS. Al Isra’: 23)
Pujian Allah pada Para Nabi karena Bakti Mereka pada Orang
Tua
Perhatikanlah firman Allah Ta’ala tentang Nabi Yahya bin Zakariya
‘alaihimas salam berikut, “Dan
seorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya, dan bukanlah ia orang yang
sombong lagi durhaka.” (QS. Maryam: 14)
Amalan yang Paling Dicintai oleh Allah adalah Berbakti
pada Orang Tua
Kita dapat melihat pada hadits dari sahabat ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu
‘anhu. Beliau mengatakan,
سَأَلْتُ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم –
أَىُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ قَالَ « الصَّلاَةُ عَلَى وَقْتِهَا » .
قَالَ ثُمَّ أَىُّ قَالَ « ثُمَّ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ » .قَالَ ثُمَّ أَىّ قَالَ
« الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ » . قَالَ حَدَّثَنِى بِهِنَّ وَلَوِ
اسْتَزَدْتُهُ لَزَادَنِى
“Aku bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
‘Amal apakah yang paling dicintai oleh Allah ‘azza wa jalla?’ Beliau shallallahu
‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Shalat pada waktunya’. Lalu aku
bertanya, ‘Kemudian apa lagi?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan,
‘Kemudian berbakti kepada kedua orang tua.’ Lalu aku mengatakan,
‘Kemudian apa lagi?’ Lalu beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam
mengatakan, ‘Berjihad di jalan Allah’.” Lalu Abdullah bin Mas’ud
mengatakan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberitahukan hal-hal
tadi kepadaku. Seandainya aku
bertanya lagi, pasti beliau akan menambahkan
(jawabannya).” (HR. Bukhari dan Muslim)
Bakti pada Orang Tua Akan Menambah Umur
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang suka untuk dipanjangkan umur dan
ditambahkan rizki, maka berbaktilah pada orang tua dan sambunglah tali
silaturahmi (dengan kerabat).” (HR. Ahmad. Syaikh Al Albani dalam Shohih
At Targib wa At Tarhib mengatakan bahwa hadits ini hasan lighoirihi, yaitu
hasan dilihat dari jalur lainnya)
Ibu Lebih Berhak dari Anggota Keluarga Lainnya
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ – صلى الله
عليه وسلم – فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَحَقُّ بِحُسْنِ صَحَابَتِى قَالَ
« أُمُّكَ » . قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ « أُمُّكَ » . قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ «
أُمُّكَ » . قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ « ثُمَّ أَبُوكَ » “Seorang
pria pernah mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu
berkata, ‘Siapa dari kerabatku yang paling berhak aku berbuat baik?’ Beliau shallallahu
‘alaihi wa sallam mengatakan, ‘Ibumu’. Dia berkata lagi, ‘Kemudian
siapa lagi?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, ‘Ibumu’.
Dia berkata lagi, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa
sallam mengatakan, ‘Ibumu’. Dia berkata lagi, ‘Kemudian siapa lagi?’
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, ‘Ayahmu’.” (HR.
Bukhari dan Muslim)
Abu
Bakrah berkata,
قَالَ
رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلاَ أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ
الْكَبَائِرِ ؟) ثَلاَثًا، قَالُوْا : بَلىَ يَا رَسُوْلَ اللهِ قَالَ : (
الإِشْرَاكُ بِاللهِ وَعُقُوْقُ الْوَالِدَيْنِ ) وَجَلَسَ وَكَانَ مُتَّكِئًا (
أَلاَ وَقَوْلُ الزُّوْرُ ) مَا زَالَ يُكَرِّرُهَا حَتىَّ قُلْتُ لَيْتَهُ سَكَتَ
“Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apakah kalian mau kuberitahu
mengenai dosa yang paling besar?” Para sahabat menjawab, “Mau, wahai
Rasulullah. “Beliau lalu bersabda, “(Dosa terbesar adalah) mempersekutukan
Allah dan durhaka kepada kedua orang tua.” Beliau mengucapkan hal itu
sambil duduk bertelekan [pada tangannya]. (Tiba-tiba beliau menegakkan duduknya
dan berkata), “Dan juga ucapan (sumpah) palsu.” Beliau mengulang-ulang
perkataan itu sampai saya berkata (dalam hati), “Duhai, seandainya beliau
diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar